BYD Kalahkan Pendapatan Tesla untuk Pertama Kalinya
BYD Kalahkan Pendapatan Tesla untuk Pertama Kalinya, mencatatkan kemenangan signifikan dalam persaingan mereka di pasar kendaraan listrik (EV) global. Pada kuartal ketiga 2024, BYD melaporkan pendapatan sebesar 201,1 miliar yuan (US$28,2 miliar), mengungguli Tesla yang hanya mencapai US$25,2 miliar pada periode yang sama.
Pencapaian Gemilang di Tengah Pertumbuhan Pasar EV
Kinerja BYD di kuartal ini menunjukkan pertumbuhan 24% dibandingkan tahun sebelumnya, berkat dukungan kuat dari permintaan domestik di China. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh subsidi pemerintah yang terus mendorong transisi dari kendaraan berbahan bakar bensin ke kendaraan listrik dan hibrida. BYD juga mencapai rekor penjualan bulanan, memperkuat posisinya sebagai produsen mobil terbesar di China.
Baca Juga : Pajak Tahunan BYD M6 Ternyata Hanya Bayar Segini
Meskipun Tesla masih memimpin dalam penjualan kendaraan listrik murni, keunggulan BYD dalam memproduksi kendaraan hibrida plug-in membuat perusahaan ini semakin kompetitif. Sepanjang periode Juli hingga September, BYD menjual total 1,12 juta unit kendaraan EV dan hibrida plug-in, berkontribusi pada margin kotor sebesar 21,9%.
Subsidi dan Kontroversi Internasional
Keberhasilan BYD juga datang dengan tantangan. Peningkatan subsidi yang diberikan oleh pemerintah China kepada produsen mobil lokal menimbulkan kritik internasional. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Kanada, telah memberlakukan pajak yang sangat tinggi untuk kendaraan EV asal China, sementara Uni Eropa menerapkan tarif hingga 45,3% untuk kendaraan listrik China. Kebijakan ini mencerminkan ketegangan yang meningkat di pasar EV global.
Pihak Eropa berpendapat bahwa subsidi yang diberikan oleh pemerintah China memberikan keuntungan tidak adil bagi produsen seperti BYD, yang mampu menawarkan kendaraan dengan harga lebih rendah dibandingkan kompetitor asing.
Rantai Pasokan Terintegrasi dan Keunggulan Kompetitif
Salah satu keunggulan BYD terletak pada rantai pasokan terintegrasi secara vertikal. Perusahaan memproduksi sebagian besar komponen kendaraannya di dalam negeri, yang memungkinkan mereka untuk menekan biaya produksi. Dengan efisiensi ini, BYD dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif dibandingkan para pesaing global.
Kendaraan hibrida BYD, yang dapat menempuh lebih dari 2.000 kilometer berkat powertrain yang ditingkatkan, menjadi salah satu kontributor utama terhadap lonjakan pendapatan perusahaan. Strategi ini membantu BYD mengatasi tantangan yang dihadapi Tesla, yang terus berfokus pada produksi Cybertruck dan pengembangan sistem otomasi parsial.
Baca Juga : BYD Shark Tampil Perdana di Asia Tenggara
Laba dan Prospek Masa Depan
Pendapatan bersih BYD meningkat 11,5% menjadi 11,6 miliar yuan, melampaui ekspektasi pasar. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2024, perusahaan meraih laba bersih sebesar 25,2 miliar yuan dari total pendapatan 502,3 miliar yuan.
Meskipun menghadapi tarif tinggi di berbagai pasar, BYD tetap optimis dengan prospek masa depannya. Citibank Inc memperkirakan bahwa perusahaan ini dapat menjual hingga 500.000 kendaraan per bulan pada November, menjelang musim puncak pembelian akhir tahun. Pemerintah China juga telah memerintahkan lembaga-lembaga pusat untuk meningkatkan pembelian kendaraan EV, yang dapat mendukung pendapatan BYD di kuartal terakhir.
Potensi Tantangan Tesla
Sementara BYD terus mencetak rekor, Tesla berhadapan dengan tantangan dari jajaran produknya yang semakin usang. Fokus perusahaan pada kendaraan EV penuh dan pengembangan teknologi AI tetap menjadi kekuatan utama, tetapi keunggulan ini belum cukup untuk mempertahankan dominasi pendapatan mereka. Dengan produksi Cybertruck yang akan datang dan perluasan teknologi Full Self-Driving, Tesla terus mengejar inovasi, meskipun harus bersaing dengan kekuatan biaya dan skala yang dimiliki BYD.
Tertarik dengan kendaraan BYD terbaru? Hubungi dealer BYD terdekat untuk informasi lebih lanjut dan konsultasi langsung mengenai pilihan kendaraan yang sesuai kebutuhan Anda!